Senin, 15 Juli 2013

''SEPUCUK SURAT UNTUK BELAHAN JIWAKU''



                                                        Tak akan putus daun dari ranting
                                                   Ranting dari batang,batang dari pohon
                                                      Pohon dari akar dan akar dari buminya


Teruntuk istriku tercinta(mar’atus solikhah)


Assalamu alaikum wr wb…

Maha suci allah,segala puji baginya,
sungguh Tiada ilah selain allah,
salam sejahtera semoga rahmat kasih sayang
Allah sllu tercurah padamu
sperti hujan yg sedang mengguyur bumi ini.

Sayang,,,sa’at aku tulis sepucuk surat ini untukmu,alhamdulilah aku dalam keada’an sehat dan tak kurang satu apapun,meskipun jiwa ini tetap saja ibarat bumi yang gersang kering kerontang karena jauh darimu belahan jiwaku dan tambatan hidupku,akupun berharap engkau di sana dalam keada’an yg sama,karena dalam setiap hembusan nafasku sllu ada do’a yang aku panjatkan untukmu.



Di sa’at aku lalui malam-malamku tanpa engkau di sampingku treopsesi semua memori bersamamu,dua tahun kita hidup brsama…suka,duka menangis tertawa kita lalui bersama,tak nampak sedikitpun di wajahmu sebuah penyesalan,tak pernah aku dengar dari bibirmu sepotong kalimat keluhan dari beban derita selama hidup brsamaku.
Sungguh Aku rasakan…begitu tulus cintamu,begitu besar kesetia’anmu padaku,engkau laksana batu karang yg berdiri Tegar di tengah lautan,tak goyah sedikitpun terhempas angin dan badai yg sellu menghantammu tak henti-henti. Sungguh aku rasakan halusnya sutra hindia tak sehalus belaian tanganmu,dinginya embun salju kutub utara tak sedingin kata-katamu yg sellu mnjadi penyejuk jiwaku.


Wahai istriku,,’’

 memang wajahmu tak secantik Cindirela yg bersepatukan kaca,namun hatimu bak Mutiara,Akhlaqmu bagai sembadra istri Arjuna,kesabaranmu laksana samudra,engkau pantas untuk di Cintai,engkau telah menjadi seoarang istri,sahabat sekaligus sebagai seorang guru,,,’’ iya,,,engkau laksana seorang guru karena engkau banyak mengajariku bagaimana menghadapi dan menjalani hidup ini.

Istriku,,,’’ 

ma’afkanlah aku karena telah banyak tidak bersyukur atas pengabdianmu padaku,kenpa baru kini aku sadari bahwa engkau sangatlah berarti bagiku,cukuplah hatiku sebagai saksi akan cintaku padamu,karena hati adalah saksi yang paling adil untuk di mintai kesaksian,kurusnya badanku sebagai bukti akan kegelisahan dan kerinduanku padamu ,seberat apapun beban jiwaku,sebesar apapun ujian derita menimpaku,terasa ringan jika engkau ada di sampingku,kering airmataku tak dapat menghapus semua itu bila engkau jauh dariku.
 

Wahai belahan jiwaku…'' 
kini engkau jauh dariku,,,dan akan lebih jauh lagi dariku,biarlah kan aku lalui hari-hari dan malam-malamku tanpa dirimu ada di sampingku,dingin dan sepinya malam adalah teman baikku,tarian pena di atas kertas putih biarlah dia akan menjadi sahabat setiaku dalam mengisi dan melewati malam –malamku yg sepi dan sunyi…’ Ba’it demi Ba’it sya’ir dan puisi telah banyak dan penuh mengisi buku harianku sebagai Expresi nyanyian jiwa,biarlah angin malam sebagai pengantar lagu dan sya’irku yang aku persembahkan untukmu, sungguh aku rasakan tulusnya cintamu padaku telah menenangkan jiwaku,kata janji setiamu akan menjadi Melodi yang akan sellu mengiringi langkahku di setiap waktu.

Istriku,,’’ akan kunanti dirimu sampai kapanpun engkau kembali. Selamat berjuang wahai Istriku,,,’’ Do’aku akan sllu menyertai Dirimu,semoga allah sellu menjagamu di setiap waktu,semoga allah akan mempertemukan dan mempersatukan kita kembali sampai akhirnya kita hidup bahagia selamanya Di dunia dan akhirat.


                                          Jangan pernah hilang mata dari wajah,
                                                           wajah dari kepala
                                          Kepala dari leher,leher dari dada,
                                                        dada dri hati dan hati ini dari Ilahi.


                                              ‘’MY LOVE TO YOU WILL NEVER DIE’’


                                                        By: Al-faqier Al-dho’if Al-khaqier
                                                                   (Zainal Mustofa)
                                                       '' INSAN BERLUMURKAN DOSA''

Telah di tulis di pucakwangi-pageruyung-kendal-jawa tengah (Malam kamis  27-02-2008)di kandang ayam pas udan-udan deres,podo derese koyo miline iluh banyu motoku,naliko di pamiti bojo mangkat nang luar negri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar