Sabtu, 13 Juli 2013

''Arti sebuah penderita'an''

''PENDERITAAN''

Penderitaan yang menyakitkan adalah koyaknya kulit pembungkus kesedaran- seperti pecahnya kulit buah supaya intinya terbuka merekah bagi sinar matahari yang tercurah.

Kalian memiliki takdir kepastian untuk merasakan penderitaan dan kepedihan. Jika hati kalian masih tergetar oleh rasa takjub menyaksikan keajaiban yang terjadi dalam kehidupan, maka pedihnya penderitaan tidak kalah menakjubkan daripada kesenangan.

Banyak di antara yang kalian menderita adalah pilihan kalian sendiri – ubat pahit kehidupan agar manusia sembuh dari luka hati dan penyakit jiwa. Percayalah tabib kehidupan dan teguk habis ramuan pahit itu dengan cekal dan tanpa bicara.

 

 

 

 LAFAZ CINTA Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

 

 

 

 MENUAI CINTA
Manusia tidak dapat menuai cinta sampai dia merasakan perpisahan yang menyedihkan, dan yang mampu membuka fikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan.

 

 

 

 

 Wahai langit ....
Tanyakan pada-Nya Mengapa Dia menciptakan sekeping hati ini ....
Begitu rapuh dan mudah terluka ....
Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta Begitu kuat dan kokoh ....
Saat berselimut cinta dan asa ....
Mengapa Dia menciptakan rasa sayang dan rindu di dalam hati ini ....
Mengisi kekosongan di dalamnya Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih Menimbulkan segudang tanya ....
Menghimpun berjuta asa ....
Memberikan semangat juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira ....
Mengapa Dia menciptakan kegelisahan dalam jiwa ....
Menghimpit bayangan ....
Menyesakkan dada ....
Tak berdaya melawan gejolak yang menerpa ....
Wahai ilalang ....
Pernahkan kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini ? Mengapa kau hanya diam ....
Katakan padaku ....
Sebuah kata yang bisa meredam gejolak jiwa ini ....
Sesuatu yang dibutuhkan raga ini ....
Sebagai pengobat rasa sakit yang tak terkendali ....
Desiran angin membuat berisik dirimu ....
Seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku ....
Aku tak tahu apa maksudmu ....
Hanya menduga ....
Bisikanmu mengatakan ada seseorang di balik bukit sana ....
Menunggumu dengan setia ....
Menghargai apa arti cinta ....
Hati terjatuh dan terluka ....
Merobek malam menoreh seribu duka ....
Kukepakkan sayap - sayap patahku ....
Mengikuti hembusan angin yang berlalu ....
Menancapkan rindu ....
Di sudut hati yang beku ....
Dia retak, hancur bagai serpihan cermin ....
Berserakan ....
Sebelum hilang diterpa angin ....
Sambil terduduk lemah Ku coba kembali mengais sisa hati ....
Bercampur baur dengan debu ....
Ingin ku rengkuh ....
Ku gapai kepingan di sudut hati ....
Hanya bayangan yang ku dapat ....
Ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya ....
Tak sanggup kukepakkan kembali sayap ini ....
Ia telah patah ....
Tertusuk duri yang tajam ....
Hanya bisa meratap ....
Meringis ....
Mencoba menggapai sebuah pegangan ....

 

 

 

 

 "Menjadi PENTING ''

Tapi menjadi BAIK itu lebih PENTING.
Maka jadi kanlah HARI INI lebih BAIK dari KEMARIN,
dan hari ESOK lebih BAIK dari HARI INI"
Peganglah hari lalu sebagai saksi yg adil.Keberadaanmu hari ini kan menjadi bukti. Kalau kemarin kau telah berbuat kejelekan.Gandakan kebaikan hari ini kau kan terpuji.jangan menunda kebaikan hari ini hingga esok. Boleh jadi esok datang kau telah pergi. Harimu bila dipergunakan mendatangkan kebaikan. Hari yg berlalu tak akan pernah kembali.

 

 

 

'' HAKIKAT TULISAN''

kata kata yang indah yang tersirat di sebuah tulisan yang mewakili perasaan hati seorang penulisnya. hakikat sebenarnya puisi adalah sekumpulan kata kata dari banyaknya kata yang merupakan dari bagian bahasa yang disusun dengan sangat indah dan mengandung arti yang sangat bermakna.
salah satu kemampuan yang harus di kusai dalam menulis karya puisi ini adalah kemampuan berbahasa yang baik serta benar (dalam hal ini bahasa Indonesia) yang menjadi suatu pijakan yang paling kuat. sangat berbeda sekali dengan bahasa lisan ataupun tulisan yang memerlukan sinyal baca agar bisa mengemukakan perasaan, pesan serta emosi penulis pada penikmatnya.



 

*** JANJI ***
Riang tertunda tersita janji
bukti lenyap nyaris diingkari
tangguhkan angan raih mimpi
luluh terkapar menanti dihampiri

Musnah ambisi lelah meyakinkan
hambar niat tawaran ter'abaikan
hadirkan kecurigaan mengancam
denting meredup sirnalah harapan

Nafas lepas mata terpana
hanya diam mulut menganga
masihkah ada pijakan tangga
berharap bisikan buka telinga

Sisa jiwa nyaris terkubur
bertahan pantang mundur
kami masih ucapkan syukur
meski raga kan hancur lebur

 



''Aku Tanpa Mu''

Seperti burung yg terbang dengan satu sayap
Mampu melintas awan. tapi dengan rasa sakit yg tak tertahan
Seperti gelap malam yang hanya di temani bulan, tanpa bintang.
Tanpa rasi yg membentuk gugusan-gugusan indah
Mampu temani jiwa-jiwa sepi meski tanpa keindahan sempurna

Seperti mentari yg kekurangan cahaya
Tak mampu menghangatkan meski mampu tuk sedikit menerangi
Seperti aku yang kehilangan setengah nyawa
Masih mampu berdiri meski raga terlalu rapuh
Terselip segumpal luka dalam senyumku
Kehilangan yang teramat perih, perih, sangat perih
Tersiksa batin, tersiksa hati, tersiksa seluruh jiwa-jiwaku.



(By: Fafa Al-faqier Al-khaqier)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar